Minggu, 04 Maret 2012

“Dampak Penggunaan Cocard Bagi Pengamen Sepanjang Jalan Malioboro”

 “DAMPAK PENGGUNAAN COCARD BAGI PENGAMEN SEPANJANG
JALAN MALIOBORO”









RIDWAN BIMA ARYA (XI IPA 6/25/8394)




SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 8 YOGYAKARTA
Jalan Sidobali 1 Muja-Muju, Umbulharjo, Yogyakarta 55165
Telepon (0274) 513493, Faksimile (0274) 580207
Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Malioboro merupakan salah satu tujuan wisata yang banyak dikunjungi wisatawan asing dan domestik. Malioboro dikenal sebagai tempat pariwisata yang ternama.
Banyak pengamen memanfaatkan sepanjang jalan malioboro untuk mangkal. Dan mencari nafkah atau uang dengan cara mengamen di sepanjang jalan Malioboro.
Pengamen di Malioboro memiliki ciri khas yang berbeda dengan pengamen di tempat lain. Yaitu pengamen di Malioboro menggunakan Cocard. Para pengamen yang dapat dikatakan legal atau resmi menggunakan cocard sebagai tanda pengenal mereka.

B.     Identifikasi Masalah
1.      Perbedaan pengamen yang bercocard dan pengamen yang tidak bercocard.
2.      Proses untuk mendapatkan cocard tersebut.
3.      Tanggapan masyarakat tentang adanya pengamen bercocard tersebut.
4.      Sebagai penyalur kebudayaan dan kesenian.

C.     Batasan Masalah
1.      Perbedaan pengamen yang bercocard dan pengamen yang tidak bercocard.
2.      Proses untuk mendapatkan cocard tersebut.
3.      Tanggapan masyarakat tentang adanya pengamen bercocard tersebut.

D.    Rumusan Masalah
1.      Apa perbedaan pengamen yang bercocard dan pengamen yang tidak bercocard?
2.      Bagaimana proses untuk mendapatkan cocard tersebut?
3.      Bagaimana tanggapan masyarakat tentang adanya pengamen bercocard tersebut?


E.     Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui perbedaan pengamen bercocard dan tidak bercocard.
2.      Untuk mengetahui proses bagaimana pengamen mendapatkan cocard.
3.      Untuk mengetahui tanggapan masyarakat tentang pengamen bercocard.

F.      Manfaat Penelitian
1.      Bagi masyarakat:
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang adanya perbedaan pengamen bercocard dengan pengamen tidak bercocard.
2.      Bagi pemerintah:
Untuk mendorong kemajuan sektor pariwisata di kota Jogja.
3.      Bagi peneliti:
Untuk menambah wawasan mengenai proses penelitian.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Malioboro
Jalan Malioboro adalah nama salah satu jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro dan Jalan Jend. A. Yani. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta.
Terdapat beberapa obyek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.
Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas jogja dan warung-warung lesehandi malam hari yang menjual makanan gudeg khas jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para Seniman-seniman-seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain disepanjang jalan ini.
B.     Pengamen
Pengamen atau sering disebut pula sebagai penyanyi jalanan (Inggris: street singers), sementara musik-musik yang dimainkan umumnya disebut sebagai Musik Jalanan. Pengertian antara musik jalanan dengan penyanyi jalanan secara terminologi tidaklah sederhana, karena musik jalanan dan penyanyi jalanan masing-masing mempunyaidisiplin dan pengertian yang spesifik bahkan dapat dikatakan suatu bentuk dari sebuah warna musik yang berkembang di dunia kesenian.
Perkembangan pengamen telah ada sejak abad pertengahan terutama di Eropa bahkan di kota lama London terdapat jalan bersejarah bagi pengamen yang berada di Islington, London, pada saat itu musik di Eropa berkembang sejalan dengan penyebaran musik keagamaan yang kemudian dalam perkembangannya beberapa pengamen merupakan sebagai salah-satu landasan kebudayaan yang berpengaruh dalam kehidupan umat manusia.





BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Jenis Penelitian:
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan.
B.     Subjek Penelitian
UPN Dinas Malioboro, pengamen Malioboro dan pengunjung Malioboro.
C.     Metode pengumpulan data
1.      Wawancara (UPT Malioboro, Pengamen bercocard dan tidak bercocard)
2.      Angket (Masyarakat)
3.      Analisis Dokumen (UPT Malioboro)

D.    Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan untuk menganalisis data penelitian adalah metode deskriptif.




ANGGARAN
Total Anggaran Rp.0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar